Assalamu'alaikum... Selamat Datang... Semoga bermanfaat...

Minggu, 21 Agustus 2011

93. Adh Dhuhaa

Adh Dhuhaa
(Waktu Matahari Sepenggalan Naik)
(Surat ke 93 : 11 ayat)
Surat ini terdiri atas 11 ayat, termasuk golongan surat Makiyyah dan diturunkan sesudah surat Al Fajr. Nama Adh Dhuhaa diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama, artinya : waktu matahari sepenggalahan naik.
Pokok-pokok Isinya:
Allah s.w.t. sekali-kali tidak akan meninggalkan Nabi Muhammad s.a.w Isyarat dari Allah s.w.t. bahwa kehidupan Nabi Muhammad s.a.w. dan da'wahnya akan bertambah baik dan berkembang; larangan menghina anak yatim dan menghardik orang-orang yang minta-minta dan perintah menyebut-nyebut nikmat yang diberikan Allah sebagai tanda bersyukur.

BEBERAPA NI'MAT YANG DIANUGERAHKAN KEPADA NABI MUHAMMAD S.A.W.

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Demi waktu matahari sepenggalahan naik,
2. dan demi malam apabila telah sunyi (gelap),

3. Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu[1581].

4. Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan)[1582].

5. Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.

6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?

7. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung[1583], lalu Dia memberikan petunjuk.

8. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.

9. Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.

10. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.

11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1581]. Maksudnya: ketika turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad s.a.w. terhenti untuk sementara waktu, orang-orang musyrik berkata: "Tuhannya (Muhammad) telah meninggalkannya dan benci kepadanya." Maka turunlah ayat ini untuk membantah perkataan orang-orang musyrik itu.
[1582]. Maksudnya ialah bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. itu akan menjumpai kemenangan-kemenangan, sedang permulaannya penuh dengan kesulitan-kesulitan. Ada pula sebagian ahli tafsir yang mengartikan akhirat dengan kehidupan akhirat beserta segala kesenangannya dan ula dengan arti kehidupan dunia.
[1583]. Yang dimaksud dengan bingung di sini ialah kebingungan untuk mendapatkan kebenaran yang tidak bisa dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Muhammad s.a.w. sebagai jalan untuk memimpin ummat menuju keselamatan dunia dan akhirat.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat Adh Dhuhaa, menerangkan tentang bimbingan pemeliharaan Allah s.w.t. terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dengan cara yang tak putus-putusnya dan mengandung pula perintah kepada Nabi supaya mensyukuri segala nikmat itu.
HUBUNGAN SURAT ADH DHUHAA DENGAN SURAT ALAM NASYRAH
1. Kedua surat ini amat erat hubungannya karena sama-sama ditujukan kepada Nabi Muhammad s.a.w.
2. Kedua surat ini sama-sama menerangkan nikmat Allah dan memerintahkan kepada Nabi untuk mensyukuri nikmat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar