Assalamu'alaikum... Selamat Datang... Semoga bermanfaat...

Kamis, 25 Agustus 2011

79. An Naazi'aat

An Naazi'aat
(Malaikat-malaikat Yang Mencabut)
(Surat ke 79 : 46 ayat)
Surat An Naazi´aat terdiri atas 46 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat An Naba´. Dinamai An Naazi´aat diambil dari perkataan An Naazi´aat yang terdapat pada ayat pertama surat ini. Dinamai pula as Saahirah yang diambil dari ayat 14, dinamai juga Ath Thaammah diambil dari ayat 34.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan: Penegasan Allah tentang adanya hari kiamat dan sikap orang- orang musyrik terhadapnya; manusia dibagi 2 golongan di akhirat; manusia tidak dapat mengetahui kapan terjadinya saat kiamat.
2. Kisah: Kisah Musa a.s. dengan Fir´aun.

PENEGASAN HARI BERBANGKIT KEPADA ORANG-ORANG YANG MUSYRIK YANG MENGINGKARINYA

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,
2. dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,
3. dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,
4. dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,
5. dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia)[1550].

6. (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,
7. tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.

8. Hati manusia pada waktu itu sangat takut,
9. Pandangannya tunduk.

10. (Orang-orang kafir) berkata: "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula?[1551]
11. Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat?"

12. Mereka berkata: "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan."

13. Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah satu kali tiupan saja,
14. maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi.

KISAH MUSA A.S. DAN FIR´AUN SEBAGAI PENGHIBUR BAGI NABI MUHAMMAD S.A.W.

15. Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.

16. Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa;

17. "Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,
18. dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)."
19. Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?"

20. Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
21. Tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai.
22. Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
23. Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.
24. (Seraya) berkata:"Akulah tuhanmu yang paling tinggi."

25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.

26. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).

MEMBANGKITKAN MANUSIA ADALAH MUDAH BAGI ALLAH SEPERTI MENCIPTAKAN ALAM SEMESTA

27. Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,

28. Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,
29. dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.


30. Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.
31. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.
32. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh,

33. (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

DI HARI KIAMAT ITU TERINGATLAH MANUSIA AKAN PERBUATANNYA DI DUNIA

34. Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.

35. Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya,
36. dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.

37. Adapun orang yang melampaui batas,
38. dan lebih mengutamakan kehidupan dunia,
39. maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya).
40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,

41. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).

42. (Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya?[1552]

 
43. Siapakah kamu (maka) dapat menyebutkan (waktunya)?
44. Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya).

45. Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit)

46. Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari[1553].

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
[1550]. Dalam ayat 1 s/d 5 Allah bersumpah dengan malaikat-malaikat yang bermacam-macam sifat dan urusannya, bahwa manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat. Sebahagian ahli tafsir berpendapat, bahwa dalam ayat-ayat itu Allah bersumpah dengan bintang-bintang.
[1551]. Setelah orang-orang kafir mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati mereka merasa heran dan mengejek sebab menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan itu. Itulah sebabnya mereka bertanya demikian itu.
[1552]. Kata-kata ini mereka ucapkan adalah sebagai ejekan saja, bukan karena mereka percaya akan hari berbangkit. 
[1553]. Karena hebatnya suasana hari berbangkit itu mereka merasa bahwa hidup di dunia adalah sebentar saja.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Surat An Naazi´aat mengutarakan sumpah Allah dengan menyebut malaikat yang bermacam-macam tugasnya, bahwa hari kiamat pasti terjadi, dan membangkitkan manusia itu adalah mudah bagi Allah, serta mengancam orang- orang musyrik yang mengingkari kebangkitan dengan siksaan yang telah dialami Fir´aun dan pengikut-pengikutnya. Selanjutnya surat ini menerangkan keadaan orang-orang musyrik pada hari kiamat dan bagaimana kedahsyatan hari kiamat itu.
HUBUNGAN SURAT AN NAAZI´AAT DENGAN SURAT ´ABASA
Pada akhir surat An Naazi´aat ditaerangkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. hanyalah pemberi peringatan kepada orang-orang yang takut dengan hari kiamat, sedang pada permulaan surat ´Abasa dibayangkan bahwa dalam memberikan peringatan itu hendaklah memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang yang diberi peringatan dengan tidak memandang kedudukan seseorang dalam masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar